Selasa, 20 September 2011

ADMINISTRASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA ..........??? KECAMATAN ..........??? KABUPATEN ..........???



ABSTRAK


Administrasi ekstrakurikuler merupakan salah satu yang penting bagi setiap guru/pembimbing kegiatan ekstrakurikuler, karena dengan administrasi yang baik dan teratur maka kegiatan ekstrakurikuler akan lebih menjadi maju dan lancar. Demikian pula kalau pelaksanaan administrasi kegiatan ekstrakurikuler itu tidak teratur, akibatnya akan menghambat serta mengganggu jalannya kegiatan ektrakurikuler.
Untuk mendapatkan administrasi yang baik itu tentunya harus membuat perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, prosentasi kehadiran setiap kegitan, penilaian peserta, laporan kegiatan ekstrakurikuler.
Berdasarkan anggapan tersebut diatas, maka perlu adanya rumusan masalah yang perlu dicari jawabannya, yaitu bagaimana administrasi kegiatan ekstrakurikuler  pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........??? dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi  administrasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah  Administrasi Kegiatan Estrakurikuler Pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........??? kurang maksimal yang disebabkan oleh faktor-faktor : Latar belakang pendidikan guru/pembimbing kegiatan ekstrakurikuler termasuk kategori sedang, pengalaman mengajar guru/pembimbing kegiatan ekstrakurikuler termasuk kategori sedang, rendahnya motivasi dari atasan sehingga banyak yang melalaikan tugas, sarana dan fasilitas yang dimiliki masih belum memadai, waktu yang kurang memadai.
 Subjek penelitian ini adalah guru/pembimbing ekstrakurikuler ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........???, yang terdiri dari 4 orang guru/pembimbing dan 4 macam bentuk kegiataan Yaitu : Maulid Habsyi, kaligrafi, senam dan pramuka.
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data yang dipakai adalah editing, koding dan interpretasi data.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa  administrasi ekstrakurikuler pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........??? termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor yang mendukung yaitu : Latar belakang pendidikan  guru/pembimbing termasuk kategori sedang, pengalaman mengajar guru/pembimbingkegiatan  ekstrakurikuler termasuk kategori sedang, rendahnya motivasi dari atasan sehingga banyak yang melalaikan tugas, sarana dan fasilitas yang dimiliki masih belum memadai, waktu yang kurang memadai.

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan suatu Negara adalah pendidikan. Tujuan pendidikan di Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera yang merupakan tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana telah digariskan dalam Undng-undang RI. No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa  :
              “Pendidikan Nasional adalah pendidikan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab’’.1

            Untuk mewujudkan pendidikan nasional tersebut pemerintah Indonesia melakukan berbagai usaha antara lain dengan mendirikan berbagai lembaga pendidikan ,dari pendidikan tingkat dasar sampai ke jenjang perguruan tinggi. Mengingat idealnya tujuan pendidikan nasional tersebut, usaha pencapaian merupakan tanggung jawab pemerintah melalui jalur sekolah dan luar sekolah.
            Dalam hal ini sekolah merupakan organisasi kerja yang menghimpun sejumlah orang yang harus bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu. Kerja sama tersebut merupakan angkaian kegiatan atau proses yang harus di kendalikan secara berdaya dan berhasil guna, diukur dari sudut tujuan yang hendak dicapai itu. Proses pendetailan tersebut disebut administrasi dan karena berlangsung di lingkungan sekolah sebagai organisasi kerja sama maka disebut organisasi.
            Pada hakikatnya segala sesuatu yang ada di dunia ini perlu adanya pengaturan. Pengaturan tersebut dimaksud mengarah kepada usaha kelancaran,    keteraturan dan ketertiban suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah  As-Sajadah ayat 5 :
ãÎn/yムtøBF{$# šÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# n<Î) ÇÚöF{$# ¢OèO ßlã÷ètƒ Ïmøs9Î) Îû 5Qöqtƒ tb%x. ÿ¼çnâ#yø)ÏB y#ø9r& 7puZy $£JÏiB tbrãès? . 2 
            Berdasarkan ayat tersebut di atas jelas bahwa dunia demi kelancaran, ketertiban dan keteraturan sesuatu usaha diperlukan adanya pengaturan agar dikemudian hari tidak ada kesalahan.
            Dengan demikian setiap ada kegiatan yang nampak adanya usaha kerjasama dari sekelompok manusia secara teratur untuk mencapai tujuan  disitulah muncul administrasi. Dengan kata lain, apabila ada kerja sama secara teratur tanpa tujuan belum dikatakan administrasi. Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang di dasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.3
            Masalah-masalah administrasi ekstrakurikuler yang dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut secara langsung cukup banyak di antaranya membuat perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, prosensi kehadiran peserta tiap kegiatan, penilaian peserta  dan laporan kegiatan ekstrakurikuler. Semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah pada umumnya dan untuk kelancaran proses kegiatan ekstrakurikulir pada khususnya.
            ..........??? ..........??? berdasarkan studi pendahuluan penulis lakukan, penulis menemukan adanya kegiatan yang berkenaan dengan administrasi kegiatan ekstrakurikuler belum sepenuhnya dijalankan atau dilaksanakan  oleh guru pengajar.
            Dengan demikian peranan adminitrasi kegiatan ekstrakurikuler  menjadi keharusan  guna tercapainya tujuan pendidikan. Karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah tentang administrasi kegiatan ekstrakurikuler dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dangan judul : ADMINISTRASI KEGIATAN  EKSTRAKURIKULER PADA ..........??? KECAMATAN ..........??? KABUPATEN ..........???.
            Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap judul di atas, maka penulis merasa perlu mengemukakan penegasan judul sebagai berikut : 
1.  Berdasarkan etimologis’’administrasi’’berasal dari bahasa latin yang terdiri dari ‘’ad’’ dan ‘’ministrare’’kata ‘’ad’’ artinya intensif, sedangkan ‘’ministrare’’berarti melayani ,membantu atau mengarakan.jadi pengertian administrasi adalah melayani secara intensif. Dengan demikian,adminitrsi merupakan kegiatan tulis menulis,mengirim dan menyimpan keterangan “. 4
2.  Kegiatan adalah asal kata “ giat “ berawalan ke menjadi “kegiatan” yang berarti aktivitas, tindakan yang dilakukan dengan sungguh.5
3.   Ekstrakurikuler ialah”berada di luar jam pelajaran, program tambahan.6
4.    ..........??? adalah salah satu sarana pendidikan di Kecamatan ..........??? di Kabupaten ..........???.
            Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa : pelaksanaan adminitrasi ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan dalam bidang pengaturan kegiatan (administrasi) yang di buat oleh guru pembimbing dan di pergunakan untuk melaksanakan tugas guna mencapai tujuan dalam proses kegiatan ekstrakurikuler yaitu, perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, presensi kehadiran peserta tiap kegiatan, penilaian peserta dan laporan kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang proses ekstrakurikuler pada ..........???.

B. Perumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, agar penelitian terarah maka penulis merumuskan masalah  sebagai berikut :
  1. Bagaimana administrasi kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang proses kegiatan ekstrakurikuler pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........???.
  2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi administrasi kegiatan  ekstrakurikuler pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........???.

C. Alasan Memilih Judul
1.      Bahwa administrasi kegiatan ekstakurikuler harus dilaksanakan oleh guru/pembimbing agar proses pembelajaran mencapai tujuan.
2.        Administrasi kegiatan ekstrakurikuler sangat menentukan tercapai kegiatan proses ekstrakurikuler untuk keberhasilan peserta ekstrakurikuler dalam pendidikan.
3.      Dalam proses ekstrakurikuler kegiatan administasi sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, sehingga penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut.

D. Tujuan Penelitian
            Sejalan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan penulis, maka tujuan penelitian ini adalah :
  1. Untuk mengetahui administrasi kegiatan ekstrakurikuler pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........??? .
  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi administrasi kegiatan ekstrakurikuler Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........???.

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
            Administrasi kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan atau persiapan dalam membuat perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, presensi kehadiran peserta tiap kegiatan, penilaian peserta dan laporan kegiatan  ekstrakurikuler yang dibuat oleh seorang guru/pembimbing bertujuan untuk mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan proses kegiatan ekstrakurikuler agar lebih mudah, terarah dan cepat dimengerti, yang diharapkan dapat mencapai sasaran standar pendidikan untuk meningkatkan kualitas peserta kegiatan ekstrakurikuler setelah selesai mengikuti kegiatan.
2.    Hipotesis
               Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka dalam penelitian ini penulis berhipotesis sebagai berikut: bahwa  Administrasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........??? kurang maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh:
  1. Latar belakang pendidikan guru /pembimbing kegiatan ekstrakurikuler yang termasuk kategori sedang
  2. Pengalaman mengajar guru/pembimbing kegiatan ekstrakurikuler yang termasuk kategori sedang
  3. Rendahnya motivasi dari atasan sehingga banyak yang melalaikan tugas
  4. Sarana dan fasilitas yang dimilliki masih belum memadai
  5. Waktu yang kurang memadai .

F. Signifikansi penelitian
                 Penulis berharap penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut:
  1. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi penulis, khususnya berkenaan dengan permasalahan yang penulis teliti.
  2. Bahan informasi, pertimbangan dan masukan kepada kepala Sekolah, guru-guru pembimbing ekstrakurikuler dan wakasek kesiswaan khususnya pada Madrasah tersebut.

G. Sistematika Penulisan
                 Adapun sistematika penulisan dalam pembuatan skripsi ini terbagi atas lima bab, yang terdiri dari :
BAB  I   :          Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah dan penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, signifikansi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II :            Tinjauan teoritis meliputi, pengertian adminitrasi ekstrakurikuler, ruang lingkup administrasi ekstrakurikuler, peranan administrsi ekstrakurikuler dalam proses ekstrakurikuler dan faktor-faktor yang mempengruhi administrasi ekstrakurikuler.
BAB III     :      Metode penelitian terdiri dari, subjek dan objek penelitian,  sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, teknik pengolahan data, analisis data dan prosedur penelitian.
BAB  VI   :       Loporan hasil penelitian, terdiri dari latar belakang objek penelitian, (gambaran umum lokasi penelitian), penyajian data dan analisis data.
BAB    V :       Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.





SUMBER KUTIPAN BAB I

                1 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonisia tentang Pendidikan, Tujuan pendidikan  Nasional, (Jakarta: Derektorat Jenderal Pendidikan. 2006), hlm 8.

            2Departemen Agama RI, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Derektorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Jakarta. 2003), hlm 5  

            3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-QuR’an, Penerbit Gema Risalah Press Bandung. 1992), hlm 660.

            4Yusak Buhanuddin, Adminstrasi pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia.1998), hlm 11.

5Departemen Agama RI, Kegiatan Ekstrakurikuler, (Jakarta: Diektorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.  2004), hlm 10

6Ibid., hlm. 11
























BAB II
                                      TINJAUAN UMUM TEORITIS

A.    Pengertian Administrasi Kegiatan ekstrakurikuler
1.      Pengertian administrasi
Sebelum membahas pengertian administrasi kegiatan ekstrakurikuler, terlebih dahulu penulis ingin kemukakan timbulnya istilah dan beberapa pengertian administrasi yang diantaranya adalah sebagai berikut :
“Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “Ad” dan “ministrare”. Kata “Ad” mempunyai arti yang sama dengan kata “to” dalam bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada” dan “ministrare” sama artinya dengan kata “to serve” atau “to conduct” yang berarti “melayani”, “membantu” atau “mengarahkan”. Dalam bahasa inggris “to administer” berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after” dan mengarahkan”.1

Dari istilah administrasi tersebut di atas, timbul beberapa pendapat diantara para ahli tentang pengertian administrasi, diantaranya :
a.       Sondang P. Siagian, menyatakan bahwa :
“Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.2

b.      Drs. Soehari Trisna, dalam segi-segi administrasi  mengatakan:
“Administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efesien”.3

c.       Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam Pedoman Pelaksanaan Kurikulum, buku III D.
“Administrasi adalah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personil maupun material) secara efektif dan efesien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan”.4

d.      Drs. Yusak Burhanuddin dalam bukunya Administrasi Pendidikan menyatakan bahwa :
“Administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat, informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen atau pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan program organisasi”.5

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kini administrasi itu telah mengalami perkembangan yang pesat sehingga administrasi ini mempunyai pengertian atau konotasi yang luas. Secara garis besarnya pengertian itu antara lain sebagai berikut :
a.       Mempunyai pengertian sama dengan manajemen.
b.      Menyuruh orang agar bekerja secara produktif.
c.       Memanfaatkan manusia, material, uang, metode secara terpadu.
d.      Mencapai suatu tujuan melalui orang lain.
e.       Fungsi eksekutif pemerintahan.6

Dan juga kita menyadari sepenuhnya dalam memberikan definisi atau batasan tentang administrasi satu sama lain masih nampak terdapat perbedaan. Pada umunya bukanlah perbedaan pada prinsip tetapi perbedaan dari redaksinya saja, sedangkan intinya mempunyai kesamaan, yaitu administrasi memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok manusia
b.      Adanya penataan atau pengaturan dalam kerja sama
c.       Adanya tujuan yang akan dicapai dari kegiatan kerja sama.7
Ketiga syarat tersebut di atas harus ada dalam administrasi. Apabila salah satu tidak ada maka tidak dapat dikatakan administrasi.
Adapun fungsi-fungsi pokok administrasi adalah sebagai berikut :
a.       Perencanaan
Dalam buku Administrasi Pendidikan, Perencanaan merupakan salah satu fungsi administrasi yang sangat penting untuk mencapai tujuan. Langkah-langkah dalam perencaan adalah:
1)  Menentukan /merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2)  Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.
3)  Menghimpun data dan informasi.
4)  Menentukan tahap-tahap kegiatan.
5)  Merumuskan bagaimana masalah akan dipecahkan dan bagaimana          
        tahapan pekerjaan dilakukan.8

            Dari langkah langka perencanaan di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan sesuatu yang merumuskan tujuan, mengidentifikasi masalah, menghimpun data, menentukan tahap-tahap kegiatan dan untuk memecahkan masalah.
b.      Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktifitas menyusunan dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 
c.       Koordinasi
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan koordinasi dari seorang pimpinan. Dengan koordinasi yang baik dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan
d.      Komunikasi
Fungsi komonikasi dalam administrasi juga merupakan fungsi yang sangat penting. Dalam kegiatan diperlukan motivasi, terutama motivasi intrinsik. Menurut yusak burhanuddin pemberian motivasi dalam rangka komonikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur sebagai berikut:
1)      Adanya keinginan untuk berhasil.
2)      Adanya kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan.
3)      Adanya keyakinan perubahan membawa hasil positif
4)      Adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota
5)      Adanya keinginan untuk menentukan, menolak ataupun menerima apa yang dikonikasikan.9

Komonikasi merupakan keinginan untuk berhasil, kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan bagi semua anggota.

e.  Evaluasi.
            Evaluasi sebagai salah satu fungsi administrasi adalah aktifitas-aktifitas untuk mengukur sampai dimana hasil dan tujuan yang telah dicapai.
Untuk mengetahui berhasil  tidaknya suatu program diperlukan evaluasi dan penilaian. Tiap-tiap penilaian berpegang pada rencana dan tujuan yang hendak dicapai .   
Untuk memudahkan guru dalam pembuatan laporan kerja, mendata peserta ekstrakurikuler, presentasi kehadiaran peserta dalam tiap semester, penilaian peserta secara kualitatif, dan laporan kepada koordinator ekstrakurikuler setiap semester hal-hal yang  diatas itulah yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian administrasi adalah kegiatan yang dilakukan sekelompok manusia yang didasarkan atas rasionalitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2.      Pengertian kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran untuk menumbuh kembangkan potensi sumberdaya manusia (SDM).9 Yang memiliki peserta didik baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatnya maupun dalam pengertian khusus potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
            Dalam buku Pedoman kegiatan ekstrakurikkuler YPI Al-Azhar kegiatan ekstrakurikuler ada beberapa prinsip yang harus di pehatikan adalah sebagai berikut :
a.       Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikulir yang sesuai dengan potensi , dan manat anak masing-masing.
b.      Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ektrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti murit secara sukarela.
c.       Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikut sertaan murid secara penuh.
d.      Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan murid.
e.       Etos kerja, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat murid untuk berlatih.
f.       Kemanfaatan sosial, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.10

            Adapun ketentuan dalam kegiatan ekstakurikuler adalah sebagai berikut ;
a.       Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan jika mempunyai anggota minimal 10 orang peserta dan maksimal 30 orang.
b.      Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksankan shalat pada waktu shalat tiba.
c.       Kegiatan rutin maksimal 1 kali dalam seminggu.
d.      Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan dari kepala/pimpinan sekolah.11

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran sebagai kegiatan tambahan yang minimal 10 orang peserta dan maksimal 30 orang peserta.
3.      Pengertian Administrasi Kegiatan Ekstrakurikuler
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan dalam bidang pengaturan, perencanaan dan kegiatan/administrasi yang dibuat oleh guru pembimbing kegiatan di luar jam pelajaran/pelajaran tambahan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih berkualitas serta mempunyai SDM yang mampu bersaing dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

B.     Ruang Lingkup Kegiatan Adminitrasi ekstrakurikuler
Pada ruang lingkup administrasi kegiatan ekstrakurikuler mefokoskan  pada :
1)  Perencanaan kegiatan
2)  Data peserta ekstrakurikuler
3)  Prosensi kehadiran peserta setiap kegiatan
4)  Penilaian peserta
5)  Laporan kegiatan ekstrakurikuler.12

                Berhasil tidaknya pendidikan sangat tergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Pemerintah sudah membuat peraturan tentang tugas guru sebagai berikut :
Kewajiban guru sesuai dengan peratuan pemeritah Nomor 74 tentang guru pasal 52 ayat (1) tahun 2008 mencakup kegiaran pokok yaitu merencanakan, melaksanakan pembelajaran,menilai hasil pembelejaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok.13 

Dalam buku Rintisan Sekolah Bertarap Internasional SMP I Juanda Kegiatan tambahan/ekstra kurikuler  meliputi kegiatan :

1)  Kepramukaan
2)  Kesenian
3)  Olah raga
4)  Keagamaan
5)  Pengembangan ilmu
6)  Kegiatan sosial.14


Tugas tambahan inilah yang di sebut dengan kegian ekstrakurikuler. Sebelum melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler guru/pembimbing harus memperhatikan hal-hal yang sudah di sebutkan di atas yang menjadi tolak ukur dalam keberhasialan kegiatan ekstrakurikuler.
Hal-hal yang diatas tersebut yang akan saya teliti. Dengan administrasi tersebut diharapkan proses kegiatan ekstrakurikuler berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.


C.    Peranan Adminitrasi kegiatan ekstrakurikuler
Tugas dan pelaksanaan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik apabila adminitrasinya sudah di laksanakan dengan baik pula. Dalam adminitrasi kegiatan ekstrakurikuler harus ada kerjasama antara kepala sekolah, bagian kesiswaan, guru/pembimbing serta peserta kegiatan ekstrakurikuler untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dalam buku Filsafat Administrasi sasaran yang di pelukan dalam suatu administrasi kegiatan ekstrakurikuler tergantung dari berbagai faktor sebagai berikut :
1. Jumlah orang yang terlibat dalam proses itu
2. Tujuan yang ingin dicapai
3. Ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak
    Di jalan kan
4. Sifat kerja sama yang dapat di ciptakan dan dikembangkan.15

            Dengan demikian melalui administrasi ini diharapkan proses kegiatan ekstrakurikuler berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
            Berikut ini penulis menguraikan administrasi kegiatan ekstrakurikuler dalam lingkup pengadministrasian kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan pokok bahasan skripsi ini yaitu : laporan kerja, mendata peserta ekstrakurikuler, presentase kehadiran peserta setiap semester, penilaian peserta secara kualitatif dan laporan kepada koordinator ekstrakurikuler setiap semester.


1.      Perencanaan kegiatan
Perencanaan adalah merupakan penetapan segenap aktifitas dalam upaya mencapai tujuan.16 Pertanyaan yang berdasarkan apakah perencanaan itu  bersifat  tetap atau berubah sesuai dengan tuntutan lingkungan yang ada, begitu juga dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler. Apakah perencanaan disusun sesuai waktu atau harus berubah disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Dengan kata lain perencanaan ekstrakurikuler harus dapat menjembatani pencapaian tujuan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan tuntutan kehidupan peserta pada zamannya.
      Dengan demikian,  perencanaan pada dasarnya mengandung unsur:
1.      Tujuan yang hendak dicapai
2.      Cara mencapai tujuan
3.      Usaha memanfaatkan sumberdaya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan.17
Dalam buku Depertemin Agama Perencanaan Madrasah Mandiri Dalam mencapai tujuan penyusunan perencanaan memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Menetapkan arah kegiatan
2.      Memberikan gambaran yang harus dilakukan
3.      Memperkirakan hasil yang akan dicapai
4.      Memudahkan mendapat dukungan dari pemerintah, oramg tua, masyarakat sekitar
5.      Merupakan dokumen tertulis perencanaan.18
Dalam buku Depertemen Agama Manajemin Madrasah Mandiri, dalam merencanakan kegiatan eksrakurikuler ada beberapa hal yang harus di perhatikan:
a.       Pengaturan jadwal
b.      Tempat kegiatan
c.       Guru Pembina
d.      Pembiayaan.19

Dari uraian di atas dapat dipahami perencanaan merupakan sesuatu yang harus dibuat sebelum kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk mencapai tujuan. 
2.      Data peserta ekstrakurikuler
Sebelum melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler guru/pembimbing melakukan pendataan peserta ekstrakurikuler yang ikut dalam kegiatan tersebut. Guru/pembimbing harus tahu berapa jumlah siswa yang ada di sekolah itu kemudian membagikan furmolir untuk memilih kegiatan apa yang di ikuti setelah data terkumpul maka guru/pembimbing sudah tahu berapa siswa yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Adapun tujuan data peserta adalah untuk mengetahi berapa jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan, dan untuk mempertanggung jawabkan apa bila ada terjadi sesuatu yang tidak diingikan atau ada peserta yang kurang berminat mengikuti kegiatan.
Dalam buku Depertemen Agama Manajemen Madrasah Mandiri Ada Beberapa langkah  dalam mendata peserta ekstrakurikuler adalah sebagai berukut :
a.       Menetapapkan pembiana kegiatan ekstrakurikuler
b.      Pembina ektrakurikuler mengumumkan kegiatan yang akan diadakan
c.       Peserta memilih kegiatan yang dia ikuti
d.      Membuat pernyataan kesanggupan mengikuti kegiatan
e.       Pembina ekstrakurikuler menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
f.       Peserta melaksanakan kegiatan yang dia ikuti sesuai dengan jadwal20

3.      Presensi kehadiran peserta tiap kegiatan
 Absen sangat penting dalam sebuah kegiatan ekstrikuler untuk menumbuhkan rasa disiplin dalam jiwa tiap peserta dalam mengikuti kegiatan. Absen dilakukan dalam tiap kali kegiatan ekstrakurikuler agar ada data tentang siswa yang hadir dan yang tidak hadir.
Setelah kegitan ekstakurikuler berjalan satu bulan guru/pembimbing melakukan presensi kehadiran peserta untuk mengetahui berapa banyak siswa yang kurang berminat dan yang berminat.
Kalau banyak anak yang tidak berminat dengan kegiatan tersebut maka kita sebagai guru/pembimbing kegiatan perlu membangkitkan minat anak terhadap kegiatan tersebut dengan dengan cara sebagai berikut :
1.      Bersifat sementara (jangka pendek) adalah usaha untuk membangkitkan minat sementara dengan cara penggunaan film, audio visual dan lain lain
2.      Bersifat menetap (jangka panjng) adalah usaha untuk membangkitkan minat dengan cara kompetensi atau persingan.
4.      Penilaian peserta
      Penilaiaan merupakan salah satu proses yang paling penting dalam proses kegiatan pendidikan dan pelatihan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi, analisis, interprestasi informasi untuk membuat keputusan. Sedangkan penilaian secara kulitatif penilaian dalam bentuk kata-kata hasil penialian tersebut dituangkan dalam bentuk seperti, sangat baik (A), baik (B), cukup (C), kurang (D). Penilaian di ambil dengan cara melihat keaktifan peserta yang dapat dilihat dalam adsensi kehadiran, dan kemampuan peserta dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
5.      Laporan kegiatan ekstrakurikuler
Laporan merupakan alat komonikasi keatas dalam suatu organisasi dengan alat inilah pemimpin  akan mengetahi hasil yang di peroleh dalam suatu kegiatan ektrekurikuler. Disamping itu laporan kegiatan ekstrakurikuler sebagai alat dalam melaksanakan tugas perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, dan pengawasan.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler laporan di buat dalam setiap bulan di buat oleh guru/pembimbing kegiatan tersebut dan di serah kan kepada wakil kepala sekolah atau kepada bagian kesiswaan dalam setiap bulan.
Dalam buku Manajemen Perkantoran Modern, Peranan laporan dalam admistrasi sangat penting strategis sebagai :
a.       Pertangung jawaban
b.      Penyampaian Informasi
c.       Bahan Pengambilan keputusan
d.      Alat Pembina Kerja Sama
e.       Alat Pengembangan Wawasan.21
             
D.    Faktor yang mempengaruhi administrasi kegiatan ekstrakurikuler 
Agar kegiatan ekstrakuriler berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan perlu adanya administrasi yang baik tetapi untuk mencapai administrasi yang baik itu perlu adanya SDM yang baik pula. Dalam pengadmistrasian kegiatan ekstrakurikuler ini perlu pengetahuan kecakapan atau keterampilan seorang guru/pembimbing tidak mungkin administrsinya berjalan dengan lancer dan baik. Disnilah leakat kompetensi dalam arti kemamapuan mutlak tentang administrasi kegiatan ekstrakurikuler oleh seorang guru/pembimbing dalam melaksanakan tugasnya.
Adapun faktor yang mempengaruhi admistrasi kegiatan ekstrakurikuler adalah :
1.      Latar Belakang Pendidikan
Masalah peningkatan kerja bukanlah masalah yang semata- mata menggenjot semangat kerja melainkan mutu produk kerja sebagai pendidik. Untuk meningkatkan semangat etos kerja yang baik perlu adanya mutu pendidikan yang baik serta kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan bidangnya.
Latar belakang seorang guru/pembimbing kegiatan ekstrakurikuler sangat menunjang keberhasilan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kadang-kadang latar pendidikan guru/pembimbing tidak sama bidangnya dengan apa yang dia ajarkan/bimbing latar belakang pendidikan tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan administrasi kegiatan   ekstrakurikuler.
Seorang guru/pembimbing mempunyai latar pendidikan di bangku kuliah beda mengajar/membimbing dengan tamatan sekolah menengah atas. Latar belakang Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam mencapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler.
Guru yang pernah menekuni bidangnya yang sesuai dengan tugasnya  akan berbeda  keahliannya dengan guru yang tidak pernah menekuni pendidikan bidang tersebut.
Dalam Al-Qur’an pada surah Az- Zumar ayat 9 ditegaskan sebagai berikut:
ô`¨Br& uqèd ìMÏZ»s% uä!$tR#uä È@ø©9$# #YÉ`$y $VJͬ!$s%ur âxøts notÅzFy$# (#qã_ötƒur spuH÷qu ¾ÏmÎn/u 3 ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur Ÿw tbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ㍩.xtGtƒ (#qä9'ré& É=»t7ø9F{$# . 22 
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidaklah sama antara orang yang memiliki pengetahuan. Mereka yang sebelumnya pernah mempelajari  sesuatu akan  mudah mempraktekkannya dibanding dengan mereka yang sebelumnya tidak pernah memepelajarinya. Begitupula dengan guru yang pernah menekuni pendidikan dalam bidangnya yang dia ajarkan sehingga lebih mudah baginya untuk mempraktekkan.
2.      Pengalaman Mengajar
Belajar dari pengalaman adalah bagiamana menghubungkan pengalaman kita dengan pengalaman masa lalu dan yang akan datang. Belajar dari pengalaman berarti mempergunakan daya fikir yang reflktif dalam pengalaman kita. Pengalaman yang efektif adalah pengalaman yang reflektif. Ada lima langkah berpikir reflektif menurut John Dewey yaitu :
1.      Merasakan adanya keraguan, bingung yang meneimbulkan masalah.
2.       Merumuskan  hipotesis
3.      Mengadakan penelitian atau mengumpulkan data yang cermat
4.      Memperoleh hasil dari menguji hipotesis
5.      Hasil pembuktian sebagai sesuatu yang dijadikan dasar berbuat.23

Sebagai pengajar, pembimbing dan pelatih seorang guru/pembimbing hendaknya mempunyai pengalaman mengajar yang sudah cukup banyak hal ini merupakan salah satu faktor utuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu yang harus di perhatikan oleh seorang  guru/pembimbing bahwa ia sendiri adalah perlu belajar dengan pengalaman yang dia peroleh maksudnya seorang guru/pembimbing harus belajar terus menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagi bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar sehingga mampu memperagakan dangan yang ia ajarkan secara didaktis. Maksudnya agar apa yang disampaikan itu betul-betul dikuasai mamapu di serap peserta didik. 
Sebagai pengajar/pembimbing harus mamapu memantau perkembangan peserta untuk dapat menerima, memehami, serta mengusai ilmu pengetahuan. Utuk itu seorang guru/pembimbing harus mampu member motivasi peserta untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan untuk lebih menguasai apa yang sudah di ajarkan guru/pembimbing.
3.      Motivasi dari atasan
Motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam meraih keberhasilan suatu proses pekerjaan, karena memuat unsure pendurung bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan sendiri maupun kelompok, Suatu dorongan dapat berasal dari diri sendiri, yang berupa kesasaran diri untuk bekerja lebih baik bagi kelompok dengan berbagai macam alasan yang baik dan luhur. Namun tidak semudah itu setiap mempunyai dorongan yang positif, mereka perlu dibantu oleh orang lain yang berperan sebagai pemimpin atau atasan.    
Dalam memberikan motivasi, atasan tidak sekedar mendorong sebiasanya, akan tetapi mereska harus menggunakan strategi agar apa yang di lakukan itu dapat menghasilkan yang lebih baik secara optimal. Berapa faktor yang di perlukan strategi antara lain, seperti, tujuan cara kerja, teknologi, masyarakat dan faktor lainnya.
Banyak para ahli meneliti sikap dan perilaku manusia berkaitan dengan motivasi dari atasan seperti teori Mc Gregor yang menganggap bahwa setiap pekerjaan itu malas, maka gaya kepemimpinan harus keras.24
Sebenarnya motivasi itu tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, orang yang tidak mempunyai motivasi kerja secara alami akan kalah bersaing dengan mereka yang bermotivasi tinggi.
Terakhir muncul teori Z dan Wiliam G dimana motivasi dapat lebih berhasil melalui cara kerja kelompok melalui motivasi dari atasan. Motivasi digerakan oleh pemimpin akan memberi bentuk dalam gaya manajemen yang biasa di lakukankan sesuai dengan kondisi lingkungan kerja dan tantangan yang dihadapi serta alat yang dimiliki.”25

Berdasarkan pendapat diatas dapat simpulkan bahwa motivasi dari atasan sangat perlu dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kondisi lingkungan kerja untuk meperoleh hasil yang baik.
4.      Sarana dan fasilitas yang dimiliki
Segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha peningkatan pendidikan disebut dengan alat berfungsi memepermudah terlaksananya sebuah kegiatan.
Sarana dan fasilitas ini sebenarnya banyak dan luas yang dimaksud disini yaitu alat belajar yang lengkap, baik yang tersedia di rumah maupun di sekolah . Adapun alat yang digunakan untuk menunjang proses kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagi berikut :
a.       Alat pengajaran
Yaitu alat alat yang digunakan untuk menujang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat kongkrit. Seperti Alat peraga, buku, dan papan tulis dan sebagainya
b.      Alat yang langsung
Yaitu dengan menanamkan pengaruh positif kepada peserta, dengan memberikan, teladan, memeberikan nasehat, dan sebagainya.
c.       Alat yang tidak langsung
Yaitu yang bersifat kuratif, agar anak menyadari perbuatan yang salah berusaha untuk menyadari.Sebagia contoh waktu melakukan kegiatan ekstrakurikuler peserta selalu ugal-ugalan dalam mengikuti pelajaran.
5.      Waktu yang tersedia
Selain beberapa faktor diatas, faktor lain yang cukup dominan adalah waktu yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Karen bagaimanapun sebaik program, peralatan kegiatan yang tersedia kalau waktu yang tersedia tidak ada, maka proses kegiatan tidak akan terwujud. Oleh karena itu guru/pembimbing harus dapat menentukan dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.


















SUMBER KUTIPAN BAB II

1M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. 2000), hlm 1

2H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta. 1999), hlm. 7

3Ibid., hlm. 7

4Ibid., hlm. 8

5Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia. 2005), hlm. 15

6Departemen Agama RI, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. 1992), hlm. 3
    
7Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional. 1997),  hlm. 9

8Departemen Agama RI, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. 2003), hlm 21

9Departemen Agama RI, Kegiatan Ekstrakurikuler, (Jakarta: Diektorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. 2004), hlm. 10

10YPI Al-Azhar, Pedoman Kegiatan ekstrakurikuler, (Jakarta: YPI Al-Azhar. 2010), hlm 3

11Ibid., hlm 5

12Departemen Agama RI, Majemen Madrasah Mandiri, (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. 2003), hlm 59

13Kandar Endang, Pedoman Tugas Guru dan Pengawas, (Koningan: SMA Kosgoro. 2003), hlm. 3

14Dinas Pendidikan, Rintisan Sekolah Bertarap Internasional, (Juanda: SMP I. 2010), hlm. 21

15Sondang P. Siagian, Filsafat Adminitrasi, (Bandung: Bumi Aksara Edisi Kedua. 2003), hlm 3

16Departemin Agama RI, Perencanaan Madrasah Mandiri, (Jakarta: Puslitbang Agama dan Keagamaan RI. 2002), hlm. 2

17Ibid., hlm. 10

18Ibid., hlm. 15

19Departemen Agama RI, Manajemen Madrasah MandiriOp.cit, hlm 87

20Dinas Pendidikan. Op.cit, hlm 11

21Sotrisno, Manjemen Perkantoran Modern, (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2006), hlm. 110

22Al-Jumatul Ali, Al-Qur’an Terjemah, (Jakarta: CV J-AR. 2006), hlm. 459
23Sukmadinata Nana Syaodih, Pengembangan kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1997), hlm. 43

24Ibid., hlm. 156

25Garing Supriadi, Budaya Kerja Organisasi Pemerintah, (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2006), hlm. 61























BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian  
              Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru  pembimbing ekstrakurikuler pada ..........??? Kecamatan ..........??? Kabupaten ..........??? tahun ajaran 2010/2011 baik guru negeri maupun guru swasta/guru tidak tetap.
2. Objek Penelitian
                        Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah adminitrasi kegiatan  ekstrakurikuler yang meliputi, perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, presensi kehadiran peserta tiap kegiatan, penilaian peserta, laporan kegiatan ekstrakurikuler. Dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi yang melalui latar belakang pendidikan guru, pengalaman guru dalam mengajar, motivasi atasan, sarana dan fasilitas yang kurang memadai dan waktu yang kurang memadai.

B. Data, Sumber Data dan Teknik pengumpulan data
1. Data
            Data yang di gali dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu ;
            a. Data pokok melelui :
                1)  Data tentang  adminitrasi kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :
a)     Perencanaan kegiatan.
b)     Data peserta ekstrakurikuler.
c)     Prosensi kehadiran peserta setiap kegiatan.
d)    Penilaian peserta.
e)     Laporan kegiatan.
2). Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya :
a)     Latar belakang pendidikan.
b)     Pengalaman mengajar.
c)     Motivasi dari atasan.
d)    Sarana dan fasilitas yang dimiliki.
e)     Waktu yang kurang memadai.
     b. Data penunjang melaui :
1)      Gambaran umum lokasi penelitian.
2)      Keadaan dewan guru, Staf TU dan Siswa.
 2. Sumber Data
Sesuai dengan jenis data yang hendak dikumpulkan, maka penulis     menetapkan sumber data adalah sebagai berikut:
a.       Respondan :Yaitu seluruh guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuler pada ..........???
b.      Informan : Yaitu Kepala Sekolah, Staf TU dan Siswa pada ..........???


 3. Teknik Pengumpulan Data
        Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini pelaksanaan menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Observasi
               Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung sejauh mana kelengkapan administrasi kegiatan ekstrakurikuler dalam lingkup membuat perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, presensi kehadiran peserta tiap semester, penilaian peserta dan laporan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Wawancara
                    Yaitu teknik yang digunakan dalam menggali data tentang administrasi kegiatan eksrakurikuler pada ruang lingkup pembuatan perencanaan kegiatan, data peserta ekstrakurikuler, presensi kehadiran peserta tiap kegiatan, penilaian peserta dan laporan kegiatan ekstrakurikuler.
c.       Dokumenter
               Yaitu teknik dokumenter adalah untuk mengumpulkan data yang ada pada bagian Tata Usaha (TU).
Berukut ini akan penulis sampaikan tentang data, sumber data dan teknik pengumpulan data dengan bentuk matriks.



MATRIKS
DATA, SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA  
No
Data
Sumber
Data
Teknik Pengumpulan Data
1












2








3
Pelaksanaan administrasi kegiatan ekstrakurikuler yaitu :
a.  Perencanaan kegiatan

b.  Data peserta ekstrakurikuler

c.  Prosensi kehadiran setiap kegiatan

d. Penilaian peserta
e. Laporan kegiatan        
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tersebut :
a. Latar balakang pendidikan guru.
b. Pengalaman mengajar.
c. Motivasi dari atasan.
d. Sarana dan fasilitas yang
     dimiliki
d.Waktu yang kurang memadai

Gambaran umum lokasi penelitian
a. Sejarah berdirinya ..........???.
b. Keadaan guru, Staf TU dan siswa.


Dokumen
Guru
Dokumen
Guru
Dokumen
Guru

Siswa
Guru
Guru



Guru
Guru
Guru
Guru

Guru


Dokumen

Dokumen


Dokumenter, Wawancara
Dokumenter, Wawancara,
Dokumenter, Wawancara,

Observasi, Wawancara,
Dokomenter, Wawancara


  Wawancara
  Wawancara
         Wawancara
         Observasi,
         Wawancara
         Wawancara


Dokumenter

Dokumenter

C. Kerangka Dasar Penelitian
            Dalam penelitian ini data yang yang digali adalah tentang  administrasi kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang pembelajaran sebagai variabel terkait (Dependent Variable) dengan lambang “Y”, sedangkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagi variable bebas (Indevindent variable) dengan lambang ”X”.
            Adapun hubungan kedua variabel dapat dilihat pada skema berikut :
SKEMA
Variabel bebas                                                Varibel Terikat
 X1
X2
X3
X4

Y
             X5
Keterangan :
Y         : Pelaksanaan administrasi kegiatan  ekstrakurikuler
X1        : Latar belakang pendidikan
X2        : Pengalaman mengajar
X3        : Motivasi dari atasan
X4          : Sarana dan fasilitas yang dimiliki
X5          : Waktu yang kurang memadai

D. Teknik Pengolahan Data
         Dalam pengolahan data yang terkumpul dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik yaitu :
a.   Editing
Yaitu kegiatan yang di lakukan dalam rangka mencek kembali data yang terkumpul apakah sudah lengkap datanya, atau belum.

b.      Koding
Yaitu mengklasifikasikan semua data dari hasil jawaban responden dan informan menurut macamnya dengan cara memberi kode-kode tertentu.



 

c.       Interprestasi data
Untuk menyajikan data atau menafsirkan data dalam bentuk uraian-uraian dari data yang ada dan memperjelas tanpa mengubah maksud dari data sebenarnya.

E. Analisis Data
        Setelah data disajikan, dilanjutkan dengan analisa data guna mendapatkan kesimpulan dari permasalahan yang dikemukakan. Untuk itu digunakan analisis secara deskriptif, kemudian diambil kesimpulan dengan menggunakan teknik induktif yaitu dengan cara menarik kesimpulan dari yang bersifat khusus kepada kesimpulan yang bersipat umum.

F. Prosedur Penelitian
          Dalam melaksanakan penelitian ini penulis melakukan beberapa tahapan penelitain yaitu :
1.      Tahapan pendahuluan
a.       Studi pendahuluan
b.      Berkonsultasi dengan pembimbing
c.       Mengajukan proposal kepada  ..........???

2.      Tahap persiapan
a.       Mengadakan seminar dengan operasional skrisi
b.      Memohon surat riset kepada ..........???
c.       Menyiapkan surat resit kepada pihak yang berhak dan selanjutnya menyiapkan pedoman wawancara dan dokomenter
3.      Tahap pelaksanaan

56
 
Menhubungi responden dari informen dan teknik yang telah direncanakan dan dilanjutkan dengan mengolah dan menyusun serta menganalisa data.
4.      Tahap Akhir (Penyusunan laporan)
Berkonsultasi dengan dosen pembimbing kemudian melaksanakan penelitian kembali dan siap dibawa ke sidang munaqasah skripsi untuk diuji dan dipertahankan.
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar